LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK PENYIMPANAN DAN PENGEMASAN BENIH
Disusun Oleh :
Nama : Rida Purwanti
NIM : A4109401
Prodi : Teknik Produksi Benih (TPB)
Praktikum : “Penggunaan desikan (absorben) dalam penyimpanan benih (kapur tohor) , KAK/ equilibrium moisture content (EMC) dan Daya berkecambah ”
PRODUKSI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Desember, 2011
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Dasar Teori
Desikan merupakan senyawa kimia yang mempunyai kemampuan tinggi dalam menyerap air,dan dapat digunakan untuk pengeringan atau mempertahankan kelembaban yang rendah jika disimpan bersama dengan benih (Mulyanto, 2010).
Kapur tohor memiliki sifat higroskopis, yaitu pada keadaan kering bahan tersebut dapat menyerap uap air dari lingkungan di sekitarnya. Dengan sifat seperti itu, bahan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengering (desikan) dalam kemasan benih. Dengan pengeringalam kemasan benih, udara di sekitar benih dalam kemasan tersebut akan memiliki kelembaban relatif yang rendah. Kelembaban relatif yang rendah akan sangat kondusif bagi penyimpanan benih dalam jangka menengah dan panjang, karena akan menjaga kadar air benih tetap rendah selama penyimpanan, dan mencegah pertumbuhan dan perkembangan cendawan, sehingga viabilitas benih akan lambat mengalami penurunan.
Kadar air keseimbangan yaitu keadaan dimana keadaan air seimbang dalam kelembaban udara pada suhu tertentu. Hal ini dipengaruhi oleh sikap higroskopis dari komponen penyimpanan pada benih, yaitu benih yang kandungan proteinnya tinggi atau kulit benih yang mudah maupun sukar menyerap air (Mulyanto,2010)
1.2 Tujuan
1. Mengetahui cara menjaga kadar air benih tetap terjaga pada saat penyimpanan benih.
2. Mendapatkan kadar air keseimbangan dan prosentase Daya Kecambah benih setelah disimpan dengan perlakuan kapur tohor, silica dan abu gosok.
BAB 2. METODOLOGI
2.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan : timbangan elektrik, kertas merang, tali raffia/ karet, botol kaca, kain kassa, germinator, kertas label, plastik
Bahan yang digunakan: benih jagung, benih kedelai , silica gel, kapur tohor, dan abu gosok .
2.2 Prosedur Kerja
a . Desikan
Menimbang benih kedelai sebanyak 35 gr
Masukan kedalam gelas kaca
Beri desikan (kapur tohor,abu gosok dan silica gel) kedalam gelas berisi benih sesuai pembagiannya.
Tutup gelas dengan plastik, ikat dengan karet
Beri label pada gelas
Benih disimpan dan diamati setelah 2 bulan
b. KAK
Timbang 5 gr benih kedelai dari masing – masing perlakuan
Masukkan kedalam cawan dan beri label
Masukkan kedalam oven
Timbang benih untuk mengetahui kadar airnya.
c. Uji Daya Berkecambah
benih kedelai dan benih jagung diambil 40 butir dari masing – masing perlakuan
menyiapkan media UKDP
kemudian disusun secara zigzag diatas kertas merang lembab. Menggulung, mengikat dengan tali rafia.
memeberi label.
Menyimpan ke dalam germinator dan mengamati.
BAB 3. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1. Data pengamatan kadar air desikan komoditi jagung
kelompok jenis desikan KA %
1 silica gel 5,44
2
3
4
1 kapur tohor 0,74
2
3
4
1 Abu Gosok 0.94
2
3
4
Tabel 1. Data pengamatan kadar air desikan komoditi kedelai
kelompok jenis desikan KA %
1 silica gel 6.07
2
3
4
1 kapur tohor -5,01
2
3
4
1 Abu Gosok 4,80
2
3
4
Tabel 3. Data Pengamatan daya kecambah desikan pada komoditi jagung
kelompok jenis desikan DB %
1 silica gel 89,38
2 kapur tohor 92,5
3 Abu Gosok 87,5
Tabel 3. Data Pengamatan daya kecambah desikan pada komoditi kedelai
kelompok jenis desikan DB %
1 silica gel 18,13
2 kapur tohor 9,38
3 Abu Gosok 20
DAN PEMBAHASAN
Setelah melakukan pengujian menurut data KAK benih jagung dan kedelai pada pengamatan diatas dapat dilihat bahwa dengan adanya desikan pada benih dapat menurunkan kadar air benih hingga beberapa persen, masing-masing menunjukkan pengaruh yang nyata sesuai dengan jenis desikan yang diberikan. Dalam percobaan kali ini digunakan jenis desikan yang berbeda-beda yaitu silica gel, kapur, dan abu gosok. Dari data diatas bahwa yang paling memberikan pengaruh penurunan kadar air yang paling nyata adalah jenis desikan kapur tohor . Sedangkan yang pengaruhnya kecil pada kedua komoditas adalah silica gel .
Demikian juga pengaruh desikan terhadap viabilitas (% DK) benih kedelai dan jagung , dari data pengamatan menunjukkan bahwa yang paling berpengaruh pada penurunan viabilitas benih atau bisa dikatakan deterioriasi benih yaitu dengan perlakuan desikan abu gosok yaitu untuk benih kedelai . sedangkan pada pengujian jagung , kebalikannya yaitu perlakuan dengan desikan abu gosok malah memberikan pengaruh kecil . yang berpengaruh besar terhadap penurunan viabilitas yaitu kapur tohor.
Dalam hal ini desikan jenis abu gosok (benih jagung) dan kapur tohor (benih kedelai ) bisa dikatakan mampu menyerap kadar air disekitar benih, sehingga kadar air tetap dalam keadaan seimbang. Kadar air yang kecil maka tingkat respirasi kecil, vigor dan viabilitas benih dapat meningkat serta mencegah tumbuhnya cendawan dan jenis hama lain yang dapat menyebabkan deteriorasi benih.
Tetapi pada pengujian KAK dan DK benih kedelai dan jagung , desikan silica gel masih termasuk bagus untuk bahan desikan dalam penyimpanan. Karena pengaruhnya tidak terlalu signifikan dalam menurunkan viabilitas begitu juga kadar air benih dapat dilihat pada prosentase daya kecambah dari data pengamatan .
Untuk penyimpanan benih sangat diperlukan desikan untuk menjaga keseimbangan kadar air benih selama penyimpanan dan menurunkan kadar air benih. Mengingat seperti , benih kedelai adalah benih ortodoks yang dapat disimpan lama pada kadar air rendah (4 – 8 %) dalam kondisi temperatur rendah (4 – 18 ºC dan RH 40 – 50%). Oleh karena itu sangat diperlukan desikan untuk benih kedelai agar daya berkecambah nya meningkat dan kadar air benih tetap dalam keadaan setimbang. Benih harus disimpan dalam stoples kaca yang telah diberi bahan desikan, seperti: silica gel; arang; abu gosok, sehingga udara didalam stoples diharapkan tetap kering dan dapat mempertahankan kadar air benih awal. Jika memungkinkan dapat disimpan dalam gudang benih yang suhu dan kelembabannya dapat diatur (t = 18°C;RH = 30%).
BAB 5. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum pengaruh desikan terhadap penyimpanan dan KAK serta DK , maka dapat disimpilkan bahwa :
1. Desikan kapur tohor memberikan pengaruh yang nyata pada penyerapan kadar air benih baik pada jagung maupun kedelai. Sedangkan silica gel berpengaruh kecil terhadap kedua komoditas.
2. Desikan abu gosok memberikan pengaruh nyata dengan menurunkan viabilitas benih hingga 9,38%, pada benih kedelai . sedangkan pada jagung , kebalikannya yaitu perlakuan dengan desikan abu gosok malah memberikan pengaruh kecil . yang berpengaruh nyata terhadap penurunan viabilitas yaitu kapur tohor hingga viabilitas benih jagung turun menjadi 87,5%
3. Desikan silica gel bisa juga menjadi rekomendasi bahan yang baik untuk penyimpanan , karena pengaruhnya yang baik terhadap kadar air benih. Begitu juga pada viabilitas .
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com
No comments:
Post a Comment