Friday, January 6, 2012

practical work report (storage nd package)


PRACTICAL WORK REPORT
Teknik Penyimpanan Dan Pengemasan Benih









Oleh :
Nama : Rida Purwanti
NIM : A4109401
Prodi : Teknik Produksi Benih (TPB)
Judul Praktikum : “Pengamatan Penyimpanan Benih Pada Berbagai Suhu (Kulkas, Dalam Ruang,Dan Luar Ruang)”




KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Oktober - Desember , 2011
1. PENDAHULUAN
1.1 DasarTeori
Pengadaan benih bermutu tinggi merupakan unsur penting dalam upaya peningkatan produksi tanaman. Pengadaan benih sering dilakukan beberapa waktu sebelum musim tanam sehingga benih harus disimpan dengan baik agar mempunyai daya tumbuh yang tinggi saat ditanam kembali. Kemunduran benih merupakan proses penurunan mutu secara berangsur-angsur dan kumulatif serta tidak dapat balik (irreversible) akibat perubahan fisisologis yang disebabkan oleh faktor dalam. Proses penuaan atau mundurnya vigor secara fisiologis ditandai dengan penurunan daya berkecambah, peningkatan jumlah kecambah abnormal, penurunan pemunculan kecambah dilapangan (field emergence), terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan tanaman meningkatnya kepekaan terhadap lingkungan yang ekstrim yang akhirnya dapat menurunkan produksi tanaman (Copeland dan Donald, 1985).
Faktor-faktor yang mempengaruhi viabilitas benih selama penyimpanan dibagi menjadi factor internal dan eksternal. Faktor internal mencakup sifat genetik , daya tumbuh dan vigor,kondisi kulit dan kadar air benih awal. Faktor eksternal antara lain kemasan benih, komposisi gas, suhu dan kelembaban ruang simpan
1.2 Tujuan
Mahasiswa diharapkan mampu :
Mengetahui pengaruh penyimpanan benih  terhadap daya berkecambah
Mempengaruhi suhu pada penyimpanan benih





2. METODOLOGI

2.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan:
Cawan Aluminim
Plastic
Oven
Bahan yang digunakan :
Kertas Merang
Air
Label
Tali Rapia
Benih Jagung dan Kedelai dalam berbagai penyimpanan
2.2 Prosedur kerja
a. Uji Daya Kecambah
1. Menyiapkan kertas merang lembab
2. Alaskan kertas merang dengan plastic
3. Menyusun 40 butir benih jagung dan kedelai diatas kertas merang secara zis-zag
4. Menutup kembali dengan kertas merang
5. Menggulung kedua lapis kertas merang yang sudah berisi benih lalu ikat dengan benih tali rapia
6. Memberi label
7. Amati perkecambahannya selama 7 hari
b. Uji Kadar Air
8. Menimbang 5gram benih jagung dan kedelai didalam cawan aluminium
9. Masukan benih dalam oven bersuhu 135˚C selama 1 jam
10. Timbang berat benih setelah dioven
11. Mengamati perubahan kadar airnya
3. HASIL PENGAMATAN

a. Data Pengamatan Daya Kecambah benih kedelai dan jagung
Tabel 1.  Pengamatan Daya Berkecambah Kedelai
Perlakuan Ulangan Total Persentase
1 2 3 4
Kulkas 6 33 21
Dalam ruang 13 36 27
Luar ruang 7 3 26

Tabel 2.  Pengamatan Daya Berkecambah Jagung
Perlakuan Ulangan Total Persentase
1 2 3 4
Kulkas 35 37 30
Dalam ruang 30 40 33
Luar ruang 12 26 28

b. Data Pengamatan Kadar Air benih kedelai dan jagung
Tabel 3.  Pengamatan Kadar Air benih Kedelai
Kulkas
Ulangan M1 M2 M3 M2-M1 M2-M3 KA% Rata-rata
1 5,2 10,2 10 5 0,2 4%
2 5 10 9,8 5 0,2 4% 6%
3 5,7 10,7 10,2 5 0,5 10%
4 25,9 30,9 30,6 5 0,3 6%

Dalam ruang
Ulangan M1 M2 M3 M2-M1 M2-M3 KA% Rata-rata
1 5,3 10,3 10 5 0,3 6%
2 5,3 10,3 9,8 5 0,5 10% 12%
3 5,7 10,7 9,8 5 0,9 18%
4 26,4 31,5 30,8 5,1 0,7 14%

Luar  ruang
Ulangan M1 M2 M3 M2-M1 M2-M3 KA% Rata-rata
1 5,3 10,3 9,9 5 0,4 8%
2 5,1 10,1 9,7 5 0,4 8% 11%
3 6 11 10,1 5 0,9 18%
4 26,4 31,4 30,9 5 0,5 10%

Tabel 4.  Pengamatan Kadar Air benih Jagung
Kulkas
Ulangan M1 M2 M3 M2-M1 M2-M3 KA% Rata-rata
1 5,4 10,4 10,3 5 0,1 2%
2 5,4 10,4 10,,3 5 0,1 2% 4%
3 5,6 10,7 10,5 5,1 0,2 4%
4 26,75 31,8 31,4 5,05 0,4 8%
Dalam ruang
Ulangan M1 M2 M3 M2-M1 M2-M3 KA% Rata-rata
1 5,8 10,8 10,5 5 0,3 6%
2 5,1 10,1 9,9 5 0,2 4% 6%
3 5,6 10,7 10,4 5,1 0,3 6%
4 26,3 31,3 30,9 5 0,4 8%

Luar  ruang
Ulangan M1 M2 M3 M2-M1 M2-M3 KA% Rata-rata
1 5,3 10,3 10,1 5 0,2 4%
2 5,1 10,1 9,8 5 0,3 6% 8,5%
3 5,6 10,6 10 5 0,6 12%
4 26,7 31,7 31,2 5 0,5 10%

















4. PEMBAHASAN

Dalam penyimpanan benih, dalam rangka mempertahankan viabilitas benih tersebut. Maka kadar airnya harus tepat. Dan hal ini berhubungan dengan kondisi temperatur atau suhu saat simpan . temperatur yang terlalu tinggi dalam penyimpanan dapat membahayakan dan mengakibatkan kerusakan pada benih . karena akan memperbesar terjadinya penguapan zat cair dari dalam benih , sehingga benih akan kehilangan daya imbibisi dan kemampuan untuk berkecambah. Protoplasma dari embrio dapat mati akibat keringnya sebagian atau seluruh bagian benih (sutopo,2002), semakin rendah suhu kemunduran viabilitas benih dapat dikurangi, sedangkan semakin tinggi temperatur , semakin meningkat laju kemunduran viabilitas benih .
Pada praktikum ini , Pengaruh penyimpanan benih jagung dan kedelai  pada berbagai suhu (kulkas, dalam ruangan, dan luar ruangan) , dilihat berdasarkan pengamatan kekuatan daya berkecambah benih dan kadar air benihnya. dan  dalam suatu penyimpanan benih pada kondisi tertentu akan berpengaruh terhadap kualitas benih. perlakuan penyimpanan dengan berbagai suhu yaitu suhu rendah 3°C - 5°C (kulkas), suhu sedang < 27°C (dalam ruangan), suhu tinggi > 27°C (luar ruangan) masing – masing mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap kondisi benih. apabila kondisi tersebut menguntungkan bagi benih maka kualitas viabilitas dan ka benih akan tetap terjaga. Sedangkan pada kondisi yang tidak menguntungkan maka akan mengakibatkan  deteriorasi (kemunduran benih).
Berdasarkan data pengamatan pada tabel 1 dan 2 ,  % DK benih jagung dan kedelai yang disimpan pada kulkas, dalam, dan luar ruangan , didapatkan bahwa .............., untuk viabilitas benih kedelai pada suhu.....˚C pada ....... selama 2  bulan Daya tumbuh benih






Kemudian untuk % Kadar air  benih jagung dan kedelai didapatkan hasil sbb:
% Kada Air benih kedelai
Perlakuan % KA (rata-rata)
Kulkas 6 %
Dalam ruangan 12 %
Luar Ruangan 11 %
% Kada Air benih jagung
Perlakuan % KA (rata-rata)
Kulkas 4%
Dalam ruangan 6%
Luar Ruangan 8,5 %

Kadar air benih merupakan salah satu  faktor internal yang mempengaruhi viabilitas benih. dan sangat ada kaitannya dengan kualitas daya kecambah benih . dan berdasarkan percobaan pada praktikum ini terdapat perbedaan pengaruh kondisi suhu simpa. Dimana pada kedelai % KA konstan pada suhu sedang atau disimpan dalam ruangan. Sedangkan pada jagung kadar air benih relatif konstan pada suhu tinggi atau yang disimpan diluar ruangan. prosentase  kadar air benih kedelai yang disimpan pada suhu sedang (< 27°C) lebih tinggi  dari pada yang disimpan pada suhu rendah dan suhu tinggi. Hal ini mungkin dikarenakan dengan kondisi suhu yang tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi ini sangat menguntungkan bagi benih , sehingga kadar air benih kedelai terjaga. tetapi untuk Kadar air benih jagung kondisi yang relatif menguntungkan yaitu penyimpanan pada suhu > 27 °C di luar ruangan , yaitu dengan prosentase kadar air benih 8,5 %. Kemudian benih kedelai dan benh jagung yang disimpan pada suhu rendah (kulkas) kadar air menurun drastis yaitu  benih kedelai 6 % dan jagung 4 %.  dalam kondisi suhu kulkas yang sangat dingin ini sangat tidak menguntungkan bagi penyimpanan benih.





5. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan pengaruh perlakuan berbagai suhu terhadap penyimpanan benih pada praktikum ini, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. kekuatan viabilitas benih kedelai dan jagung terjaga atau prosentase tinggi  pada kondisi simpan dengan suhu ....
2. prosentase kadar air benih kedelai tinggi pada suhu simpan sedang (dalam ruangan), sedangkan benh jagung relatif tinggi pada suhu simpan tinggi (luar ruangan).

No comments: