DAUN
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia.
• Dari segi morfologi dan anatomi, daun merupakan organ yang sangat bervariasi.
• Semua bentuk daun yang terdapat pada suatu tumbuhan disebut phyllome.
Daun : organ fotosintetik utama pada tumbuhan.
Katafil : sisik yang muncul pada tunas dan pada batang yang tumbuh dibawah tanah.
Fungsi: pelindung atau penyimpan cadangan makanan.
Hypsophyll : tipe daun pelindung bunga (braktea), berfungsi sebagai pelindung. Hypsophyll berwarna menyala memiliki fungsi seperti mahkota bunga.
Kotiledon : yaitu daun pertama pada tumbuhan
• Secara umum daun terdiri atas : pangkal daun , helai daun (lamina), dan tangkai daun (petiolus)
• Pada beberapa tumbuhan dikotil, pada pangkal daun sering kali ditemukan adanya stipula, yang tumbuh dari primordial daun.
• Fungsi utama stipula pelindung daun muda yang sedang berkembang.
• Pada sebagian besar tumbuhan monokotil dan beberapa dikotil umbelliferae dan polygoneceae, pangkal daun melebar membentuk seludang atau pelepah yang mengelilingi buku (nodus)> okrea.
• Pada graminae diantara pelepah dan helai daun terdapat tonjolan yang bening atau berupa rambut disebut sebagai ligula (lidah daun).
Histologi daun
Gambar 1. Penampang melintang daun monokotil
Gambar 2. Penampang melintang daun dikotil
Tiga sistem jaringan pada sayatan melintang daun tumbuhan dikotil (a) dan
sayatan membujur yang memperlihatkan epidermis bawah dengan
stomatanya (b).
Daun tersusun atas beberapa system jaringan yaitu:
1.Jaringan dermal atau pelindung
Jaringan epidermis
Epidermis pada daun bervariasi dalam hal jumlah lapisan, struktur, susunan stomata , bentuk trikoma dan kehadiran sel-sel yang terspesialisasi.
Fungsi: proteksi dan pertukaran gas.
Kerapatan stomata pada daun dipengaruhi oleh:
1. Temperature, kelembaban dan intensitas cahaya disekitar tumbuhan.
2. Konsentrasi co2 di udara sekitar daun > konsentrasi co2 berbanding terbalik dengan jumlah stomata.
Jaringan ini terbagi menjadi epidermis atas dan epidermis bawah
1. Epidermis atas> permukaan / sisi adaksial
Terdiri atas satu lapisan sel yagn memiliki hanya sedikit kloroplas atau tidak ada sama sekali.
Sel terlihat transparan sehingga memungkinkan cahaya matahari menembus lapisan sel tersebut.
Permukaan atas ditutupioleh kutikula yang berfungsi untuk mengurangi penguapan air yang terlalu berlebihan pada daun.
2. Epidermis bawah > permukaan / sisi abaksial
Pada umumnya sebagian besar stomata terdapat pada epidermis bawah.
Sel penutup berbeda dari sel epidermis lainnya dalam hal bentuk dan kehadiran kloroplas. Sel penutup berfungsi untuk mengatur membuka dan menutupnya stomata > mengendalikan peretukaran gas.
2.Jaringan dasar
Mesofil
Merupakan jaringan parenkimatis yang terdapat diantara epidermis.
Mengalami diferensiasi membentuk jaringan fotosintetik yang mengandung klorofil.
Pada beberapa tumbuhan, terutama tumbuhan dikotil , mesofill terbagi menjadi:
Palisade / jaringan tiang:
Sel memanjang berbentuk batang tersusun dalam barisan, tegak lurus permukaan daun. Terdiri dari satu atau beberapa lapis sel yang mengandung kloroplas.
Jaringan palisade terspesialisasi untuk meningkatkan efisiensi fotosintesis.
Terdapat tepat dibawah epidermis, umumnya pada sisi adaksial > daun dorsivental / bifacial.
Pada tumbuhan xeromorf (hidup pada kondisi kering) , palisade terdapat pada kedua sisi / permukaan daun > daun isolateral / isolabilateral.
Jaringan spons / jaringan bunga karang
Bentuk : isodiametris atau memanjang sejajar permukaan daun.
Lokasi : dibawah jaringan palisade
Memiliki lobus yang menghubungkan satu sel spons dengan sel lainnya.
Fungsi utama : penyimpanan gula dan asam amino yang disintesis di lapisan palisade.
Membantu proses pertukaran gas.
Pada siang hari sel-sel bunga karang mengeluarkan o2 dan uap air ke lingkungan dan mengambil co2 dari lingkungan.
Pada beberapa tumbuhan, jaringan mesofil tersusun atas sel-sel yang seragam dan tidak terdiferensiasi menjadi palisadedan spons > daun unifacual.
Pada daun myang memilliki palisade dan spons , kloroplas banyak ditemukan pada palisade.
>> bentuk dan susunan sel pada palisade memungkinkan kloroplas terlokalisasi pada posisi yang paling strategis untuk menyerap cahaya matahari secara maksimum
Peningkatan efesiensi fotosintesis juga ditentukan oleh adanya ruang anltar sel pada mesofil, yang memfasilitasi pertukaran gas secara cepat.
Area permukaan sel yang bebas dari kontak dengan sel lain pada sel- sel palisade juga merupakan factor yang menentukan tingginya efesiensi fotosintesis dan jarinagn ini
3. Jaringan pengangkut / pembuluh
Jaringan pembuluh pada daun terdapat pada urat daun
Pada Angiospermae, tipe urat daun utama adalah urat ,daun jala/ ‘reticulate’ (umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil) dan urat daun sejajar (pada tu;mbuhan monokotil).
Pada daun yang memliki urat daun jala, urat daun berbeda ukuran tergantung tingkat percabangan
Urat / tulang daun utama, sekunder, tersier
Tulang daun utama umumnya terdapat dibagian tengah daun
Pada daun yang memiliki urat daun sejajar, tulang daun satu dengan yang lainya umumnya tidak dapat dibedakan, tulang daun memiliki ukuran yang hampir sama.
Pada urat/ tulang daun utama, jarinagan pembuluh dikelililngi oloh jaringan parenkim > seludang pembuluh
Perbedaan daun monocotil dan dikotil terutama terletak pad struktur pembuluh, pada irisan melintang terlihat sel-sel yang ukurannya sama, kecuali pada bagian tengah jaringan pembuluh. Bagian atas daun monokotil mempunyai dinding sel yang tipis yang bentuknya “bulliform” disebut sel bulliform. Fungsi sel ini mungkin berhubungan dengan pelipatan daun kearah dalam selama musim kemarau. Pada saat banyak air sel bulliform menggelembung sehingga daun membuka. Ketika sel bulliform kehilangan air daun melipat kedalam dan mengurangi transpirasi. Sel penjaga pada stomata daun monokotil seperti ‘dumbbell’ sedangkan pada daun dikotil seperti biji kacang panjang. Masing-masing sel penjaga pada daun monokotil berasosiasi dengan epidermis khusus yang disebut sel subsidiary.
Tulang-tulang daun yang mengandung berkas pembuluh tersebar di seluruh
mesofil. Satu berkas pembuluh terdiri dari xilem dan floem yang dikeliling i oleh sel-sel
parenkima berdinding tebal yang disebut dengan seludang pembuluh. Berkas pembuluh
yang terdapat pada daun tersambung secara kontinu dengan berkas pembuluh yang
terdapat pada batang. Hal ini memungkinkan tersalurkannya air dan mineral terlarut dari
tanah ke daun dan juga memungkinkan tersalurkannya hasil fotosintesis dari daun ke
bagian tumbuhan lainnya. Pada tumbuhan C4, seludang pembuluh adalah tempat
terjadinya siklus Calvin dari proses fotosintesis.
Pada irisan melintang daun menggambarkan lapisan-lapisan jaringan yang berbeda-beda. Permukaan atas daun tertutup selapis sel tunggal yang menyusun epedermis atas, sel-sel penyusunnya agak transparan dan dapat dilalui cahaya ke sel-sel dibawahnya. Sel-sel ini juga mengeluarkan suatu zat yang transparan seperti lilin yang dinamakan kutin. Bahan ini membentuk kutikula yang berfungsi sebagai penghalang lembab di permukaan atas daun tersebut, jadi mengurangi hilangnya air dari daun.
Di bawah sel-sel epidermis atas tersusun satu atau lebih sel yang membentuk lapisan palisade. Sel-selnya berbentuk tabung dan tersusun sedemikian sehingga sumbu panjang tegak lurus pada pada bidang daunnya. Setiap sel penuh dengan kloroplas, dan sel-sel inilah yang melakukan fotosintesis paling banyak di dalam daun. Panjangnya sel meningkatkan peluang cahaya memasuki sel dan diserap oleh kloroplas.
Di bawah lapisan palisade terdapat lapisan bunga karang, sel-selnya tidak beraturan bentuknya dan tersusun tidak rapat dan terisi sedikit kloroplas, fungsi utamanya sebagai penyimpan sementara molekul-molekul makanan yang dihasilkan sel-sel lapisan palisade. Selain itu juga membantu dalam pertukaran gas di antara sel-sel sekitarnya. Selama siang hari sel-sel ini mengeluarkan oksigen dan uap air ke ruang udara yang mengelilinginya. Ruang-ruang udara ini saling berhubungan dan akhirnya ke bagian luar daun melalui pori-pori khusus yang disebut stomata (tunggal disebut stoma).
Di dalam jaringan mesophyll terdapat pembuluh, yang terdiri dari pembuluh xylem dibagian atas dan phloem dibagian bawah. Kedua pembuluh pengangangkutan ini dikelilingi oleh sel (bundle sheath) yang tersusun oleh sel parenchym atau sclerenchym. Fungsi sel ini utamanya sebagai sel pendukung dan adakalanya sebagai tempat penyimpanan makanan sementara.
Sebagian besar sel-sel epidermis bawah menyerupai epidermis atas, tetapi disekitar setiap stoma terdapat dua sel berbentuk sosis yang dinamakan sel pelindung (guard cell), sel ini mengatur menutup dan membukanya stomata (mengendalikan pertukaran gas antara daun dan atmosfer.
Proses hubungan struktur dan fungsi di dalam daun berlangsung melalui proses difusi, iimbibisi dan osmosis. Difusi dapat terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi sehingga menimbulkan tekanan difusi, yaitu bergeraknya molekul zat dari larutan yang berkonsentrasi tinggi ke larutan yang berkonsentrasi rendah, atau penyebaran zat dari daerah yang memiliki tekanan difusi besar ke daerah yang memiliki tekanan difusi rendah. Imbibisi di dalam tumbuhan di artikan sebagai kemampuan dinding sel dan plasma sel untuk menyerap air dari luar sel. Sedangkan osmosis adalah difusi molekul air melalui selaput pemisah atau berpindahnya molekul-molekul air dari tempat yang konsentrasi molekul airnya besar ke tempat yang konsentrasi molekul airnya rendah melalui selaput pemisah.
Karbon dioksida dari atmosfer masuk ke dalam daun melaui stomata dengan cara difusi, sedangkan air masuk ke dalam daun melalui pembuluh xylem. Karbon dioksida dan air masuk ke dalam kloroplast yang ada di mesofill (baik pada jaringan polisade maupun bunga karang) melalui sel dan ruang udara juga secara difusi. Begitu juga halnya dengan oksigen hasil fotosintesis keluar dari sel mesofil ke udara melalui stomata juga terjadi secara difusi (CO2 dan O2) sebelum keluar terlarut dalam lapisan air pada permukaan sel.
Di dalam daun selain berfungsi sebagai tempat terbesar terjadinya fotosintesis juga berfungsi sebagai alat transpirasi. Hilangnya air dalam bentuk uap disebut transpirasi, bila yang keluar berbentuk cairan disebut gutasi (umumnya terjadi pada malam hari). Penguapan sebagian besar keluar melalui stomata, sedangkan penguapan yang melalui kutikula diperkirakan hanya 3 %. Kehilangan air dalam bentuk uap tersebut bisa terjadi ketika stomata membuka pada proses pertukaran zat (CO2 dan O2). Pada musim kemarau yang panas transpirasi berfungsi sebagai pendingin, dimana sejumlah air diuapkan dan pada saat yang sama mengambil air dari dalam tanah, sehingga terjadi aliran air yang dapat tetap menjaga kestabilan suhu di dalam tubuh tanaman. Keuntungan yang lain pengambilan air dari dalam tanah juga akan diikuti oleh mineral-mineral yang terlarut yang dibutuhkan oleh pertumbuhan tanaman.
Stomata selalu membuka pada saat terjadinya fotosintesis dan menutup pada malam hari, membuka dan menutupnya stomata diatur oleh sel penjaga yang melindunginya. Ketika air masuk ke dalam sel penjaga dari sel-sel di sekitarnya, sel penjaga menggelembung dan menyebabkan terbukanya stomata. Sebaliknya ketika air meninggalkan sel-sel penjaga, sel penjaga mengkerut sehingga stomata menjadi tertutup. Membuka dan menutupnya stomata juga secara alami dipengaruhi oleh lingkungan yaitu gelap dan terang, termasuk faktor konsentrasi CO2. Konsentrasi CO2 yang rendah menyebabkan stomata membuka kendatipun dalam keadaan gelap. Selain itu kekurangan air (water stress) juga menyebabkan membuka dan menutupnya stomata. Membuka dan menutupnya stomata karena rangsang gelap dan terang, umumnya dikendalikan oleh faktor hormon tanaman.
FUNGSI DAUN
* Tempat terjadinya fotosintesis.
Pada tumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis di jaringan parenkim palisade. Sedangkan pada tumbuhan monokotil, fotosintesis terjadi pada jaringan spons. Reaksi fotosintesis dalam daun 6Co2+6H2O Klorofil C6H12O6 + 6CO2, dari hasil fotosintesis dihasilkan glukosa.
* Sebagai organ pernapasan
Di daun terdapat stomata yang befungsi sebagai organ respirasi (lihat keterangan di bawah pada Anatomi Daun).
* Tempat terjadinya transpirasi.
* Tempat terjadinya gutasi.
* Alat perkembangbiakkan vegetatif.
Misalnya pada tanaman cocor bebek (tunas daun)
TRANSPIRASI
Mekanisme transpirasi
Stoma (tunggal) atau mulut daun, sebagian besar transpirasi berlangsung di bagian ini. Air diserap ke dalam akar secara osmosis melalui rambut akar, sebagian besar bergerak menurut gradien potensial air melalui xilem. Air dalam pembuluh xilem mengalami tekanan besar karena molekul air polar menyatu dalam kolom berlanjut akibat dari penguapan yang berlangsung di bagian atas. Sebagian besar ion bergerak melalui simplas dari epidermis akar ke xilem, dan kemudian ke atas melalui arus transportasi.
Laju transpirasi dipengaruhi oleh ukuran tumbuhan, kadar CO2, cahaya, suhu, aliran udara, kelembaban, dan tersedianya air tanah. Faktor-faktor ini mempengaruhi perilaku stoma yang membuka dan menutupnya dikontrol oleh perubahan tekanan turgor sel penjaga yang berkorelasi dengan kadar ion kalium (K+) di dalamnya. Selama stoma terbuka, terjadi pertukaran gas antara daun dengan atmosfer dan air akan hilang ke dalam atmosfer. Untuk mengukur laju transpirasi tersebut dapat digunakan potometer.
Transpirasi pada tumbuhan yang sehat sekalipun tidak dapat dihindarkan dan jika berlebihan akan sangat merugikan karena tumbuhan akan menjadi layu bahkan mati.
Sebagian besar transpirasi berlangsung melalui stomata sedang melalui kutikula daun dalam jumlah yang lebih sedikit. Transpirasi terjadi pada saat tumbuhan membuka stomatanya untuk mengambil karbon dioksida dari udara untuk berfotosintesis.
Lebih dari 20 % air yang diambil oleh akar dikeluarkan ke udara sebagai uap air. Sebagian besar uap air yang ditranspirasi oleh tumbuhan tingkat tinggi berasal dari daun selain dari batang, bunga dan buah.
Transpirasi menimbulkan arus transpirasi yaitu translokasi air dan ion organik terlarut dari akar ke daun melalui xilem.
FOTOSINTESIS
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang.
Fotosintesis pada tumbuhan
Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan langsung. dari senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Perhatikan persamaan reaksi yang menghasilkan glukosa berikut ini:
6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2
Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia.
Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas. klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi dihasilkan di daun. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air yang berlebihan.
Proses fotosintesis
Hingga sekarang fotosintesis masih terus dipelajari karena masih ada sejumlah tahap yang belum bisa dijelaskan, meskipun sudah sangat banyak yang diketahui tentang proses vital ini. Proses fotosintesis sangat kompleks karena melibatkan semua cabang ilmu pengetahuan alam utama, seperti fisika, kimia, maupun biologi sendiri.
Pada tumbuhan, organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis adalah daun. Namun secara umum, semua sel yang memiliki kloroplas berpotensi untuk melangsungkan reaksi ini. Di organel inilah tempat berlangsungnya fotosintesis, tepatnya pada bagian stroma. Hasil fotosintesis (disebut fotosintat) biasanya dikirim ke jaringan-jaringan terdekat terlebih dahulu.
Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida).
Reaksi terang
Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2. Reaksi ini memerlukan molekul air. Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena.
Pigmen klorofil menyerap lebih banyak cahaya terlihat pada warna biru (400-450 nanometer) dan merah (650-700 nanometer) dibandingkan hijau (500-600 nanometer). Cahaya hijau ini akan dipantulkan dan ditangkap oleh mata kita sehingga menimbulkan sensasi bahwa daun berwarna hijau. Fotosintesis akan menghasilkan lebih banyak energi pada gelombang cahaya dengan panjang tertentu. Hal ini karena panjang gelombang yang pendek menyimpan lebih banyak energi.
Di dalam daun, cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk dikumpulkan pada pusat-pusat reaksi. Tumbuhan memiliki dua jenis pigmen yang berfungsi aktif sebagai pusat reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem II dan fotosistem I. Fotosistem II terdiri dari molekul klorofil yang menyerap cahaya dengan panjang gelombang 680 nanometer, sedangkan fotosistem I 700 nanometer. Kedua fotosistem ini akan bekerja secara simultan dalam fotosintesis, seperti dua baterai dalam senter yang bekerja saling memperkuat.
Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul klorofil pada fotosistem II, membuatnya melepaskan elektron yang akan ditransfer sepanjang rantai transpor elektron. Energi dari elektron ini digunakan untuk fotofosforilasi yang menghasilkan ATP, satuan pertukaran energi dalam sel. Reaksi ini menyebabkan fotosistem II mengalami defisit atau kekurangan elektron yang harus segera diganti. Pada tumbuhan dan alga, kekurangan elektron ini dipenuhi oleh elektron dari hasil ionisasi air yang terjadi bersamaan dengan ionisasi klorofil. Hasil ionisasi air ini adalah elektron dan oksigen.
Oksigen dari proses fotosintesis hanya dihasilkan dari air, bukan dari karbon dioksida. Pendapat ini pertama kali diungkapkan oleh C.B. van Neil yang mempelajari bakteri fotosintetik pada tahun 1930-an. Bakteri fotosintetik, selain sianobakteri, menggunakan tidak menghasilkan oksigen karena menggunakan ionisasi sulfida atau hidrogen.
Pada saat yang sama dengan ionisasi fotosistem II, cahaya juga mengionisasi fotosistem I, melepaskan elektron yang ditransfer sepanjang rantai transpor elektron yang akhirnya mereduksi NADP menjadi NADPH.
Reaksi gelap
ATP dan NADPH yang dihasilkan dalam proses fotosintesis memicu berbagai proses biokimia. Pada tumbuhan proses biokimia yang terpicu adalah siklus Calvin yang mengikat karbon dioksida untuk membentuk ribulosa (dan kemudian menjadi gula seperti glukosa). Reaksi ini disebut reaksi gelap karena tidak bergantung pada ada tidaknya cahaya sehingga dapat terjadi meskipun dalam keadaan gelap (tanpa cahaya).
Faktor penentu laju fotosintesis
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis:
1. Intensitas cahaya
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
2. Konsentrasi karbon dioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
3. Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
4. Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
6. Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh
No comments:
Post a Comment